Apakah Saya Menang?

photo : yazidnasuha


Entahlah, setelah sekian Ramadan yang telah berlalu dalam bulan Ramadan 1440 H yang juga baru saja berlalu, baru kali ini saya tidak "ambisius". Sebelum - sebelumnya saya selalu menetapkan sebuah target - target yang lebih banyak mblesetnya daripada terwujudnya, mulai dari yang membelikan buka puasa secara random selama 30 hari penuh, sholat di masjid berbeda setiap harinya selama Ramadan, 1 Hari 1 Tulisan selama Ramadan, dll. Untuk Ramadan kali ini saya tidak memasang target apapun, saya hanya ingin menjalaninya saja secara normal, tidak neko - neko.
Saya berharap untuk melaluinya dengan normal..

Namun Allah selalu punya cara untuk menghadirkan kisah seru, Ramadan kali ini untuk pertama kalinya saya membuka usaha kuliner. Pagi hingga siang saya mengerjakan pekerjaan/proyek yang saya miliki, sore hingga malam saya jaga warung. Karena ini pertama kali, saya tidak mempekerjakan karyawan secara fulltime, sayalah yang jaga warung fulltime.. Seru! Mulai dari gelagapan mempersiapkan orderan makanan, rasa gelo saat hanya 1-2 piring yang laku, hingga datangnya order online untuk pertama kali, setiap momennya menghadirkan sebuah rasa syukur yang mengelus kalbu.

Sejujurnya Ramadan kali ini hadir dengan problematika berbeda, jika tahun lalu bom Surabaya menghentak dan menghadirkan trauma, kali ini efek Pemilu 2019 masihlah sangat terasa, masih ada saja orang - orang yang jumawa dengan kemenangan dan tidak terima dengan kekalahan. Hoax demi hoax terus disebarkan demi legitimasi perebutan kekuasaan. Bahkan ironisnya dilakukan oleh orang - orang yang dalam tampilan jauh lebih Islami dibandingkan saya yang cenderung bedigasan (kalau nggak diomelin mungkin saya sudah Sholat Ied sambil mengenakan kupluk yang membuat saya terlihat mirip mamang - mamang vila di puncak Ganteng). Saya menelan ludah, beberapa kali ingin marah tapi pikiran saya menahan, meminta saya sabar, mengajak saya berpikir lebih dalam.. lebih bijak..

Setelah semua yang terlewati, setelah ratusan takjil yang terbagi, setelah puluhan parsel yang tersumbangkan, setelah rangkaian ayat - ayat suci yang terlantun, dan setelah bermaaf - maafan dengan sanak famili, teman dan handai taulan.. apakah saya menang? apakah saya kembali ke fitrah? atau mungkin saya salah memaknai kata "menang" dan kalimat "kembali ke fitrah"? Entahlah..

Selamat Lebaran bagi kita sekalian :)

Selamat Lebaran bagi kita sekalian

Semoga ibadah yang kita jalankan, semoga segala kisah hidup yang kita jalani selama Ramadan menghadirkan arti dan makna yang membuat kita semakin baik dalam menjalani kehidupan

Tabik.

Komentar

  1. oh.. itu warungmu tooo... semoga lanjut laris manis ya..

    selamat lebaran dan menikmati waktu bersama keluarga.. smg diberikan kemudahan untuk tetap mengamalkan ibadah setelah ramadan berlalu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe iya mbak,

      aaamiiinnn.. selemat lebaran juga mbak, ditunggu kepulangannya ke Indonesia :D

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer