Ramadan, Idul Fitri & Memanusiakan Manusia

http://www.tafreehmella.com/attachments/eid-mubarak-wallpaper-27-jpg.67716/
credit to: tafreehmella.com

Selamat Idul Fitri 1435 H, Kepada siapapun yang membaca saya memohon untuk dimaafkan atas segala kesalahan yang sengaja saya lakukan, yang tidak sengaja saya lakukan atau yang berada di antara keduanya. Semoga Ibadah Puasa kita di Bulan Ramadan yang telah berlalu mendapatkan stempel tanda terima dari Allah SWT ^^

Sudah berapa kali Ramadan berlalu dalam hidup kita? ada yang sudah mengalaminya 20 tahun? 30 Tahun? 50 Tahun? 100 Tahun? Sudah berapa banyak kita belajar dari apa yang kita lakukan di Bulan Ramadan? Paling tidak untuk yang seumuran saya sudah menjalankan 24-25 kali Puasa Ramadan secara penuh. Makna apa yang telah kita dapat selama ini? Izinkan saya membagi sebuah sudut pandang saya tentang Ramadan dan Idul Fitri.

Berpuasa sebulan penuh, menahan lapar dan haus dari waktu terbit fajar sampai terbenamnya matahari, juga menahan hawa nafsu, melawan emosi, memperkaya hati dan jiwa dengan berbagi, memperluas ruang pikiran dan pemahaman dengan mempelajari kitab suci. Ramadan memberikan kita peluang untuk melakukan semua itu..

Bagi saya pribadi, selalu ada keriangan dalam menyambut Ramadan, bulan suci ini memberikan saya banyak kesempatan untuk menjalin silaturahmi kembali dengan kawan yang sudah lama tidak bertemu, mempererat tali persaudaraan dengan sahabat, mempertemukan saya dengan orang - orang yang saya sayangi, membuka kesempatan untuk menjalin pertemanan dengan orang baru, bahkan memperbaiki hubungan dengan rival atau musuh pun sangat mungkin terjadi. Ramadan juga memberikan cakrawala baru ilmu pengetahuan terhadap saya, selalu ada hal baru yang saya pelajari kala bulan ini datang bahkan dengan jumlah yang lebih banyak dari biasanya dengan cara yang tidak pernah saya duga, mungkin ini adalah salah satu berkah di Bulan Ramadan yang tidak ada di bulan lainnya.

Saya berikan judul "memanusiakan manusia" karena itulah esensi Ramadan dan Idul Fitri bagi saya. Sebagai manusia kita memiliki 2 sisi, individualis dan sosialis. Kita bekerja untuk mengejar cita - cita kita, meraih harapan kita, dan kita berinteraksi dengan orang lain untuk menghindar dari rasa kesepian. Ya terkadang kesibukan kita membuat kita lupa bahwa ada orang lain di sekeliling kita yang membutuhkan perhatian kita, menginginkan untuk berbincang, bercengkrama dan berbagi perhatian tentang berbagai hal. Kita terkadang terlalu berfokus pada apa yang kita lakukan tanpa menghiraukan mereka yang bahkan mungkin mendukung kita meski hanya lewat untaian doa. Momentum Ramadan & Idul Fitri memperbaiki itu, kita diminta untuk meninggalkan sejenak apa yang kita lakukan untuk mengembalikan kita kepada fitrah kita sebagai manusia yang memiliki jiwa dan hati yang peduli pada sesama.

Karena itu bagi saya, Idul Fitri bukan sebuah akhir, bukan pula sebuah awal tapi merupakan sebuah transisi dan bagian dari proses hidup, maksud saya buat apa meminta maaf dan kembali suci hanya untuk kemudian membuat masalah kembali? Justru seharusnya setelah meminta maaf dan memberi maaf maka jaga hubungan yang sudah terbangun kembali itu, bukan karena sudah "0-0" lalu bebas memulai lagi bikin masalah, kalo berulang terus seperti itu bukankah artinya tidak mendapatkan apapun selama bulan Ramadan selain lapar dan haus belaka? Ini bukan tentang memulai kembali sesuatu yang baru tetapi melanjutkan apa yang sudah ada dalam kondisi yang lebih baik. Kita sudah menjalin kembali hubunagn yang terputus, mempererat ikatan yang melonggar dan mempererat yang masih terikat, jangan dikembalikan lagi ke kondisi sebelumnya.

Meski ada semangat kebersamaan didalam Idul Fitri dan Ramadan tetapi ada juga semangat untuk manusia sebagai individu, ada kesempatan luar biasa yang diberikan untuk mewujudkan impian dengan berdoa pada malam Lailatul Qadr, ada waktu untuk meluruskan kembali niat dan cita - cita, ada peluang untuk menjalani sebuah perenungan mendalam mengenai apa yang telah terjadi, apa yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi baik pada diri kita sendiri dan pada sekitar kita dimana kita bisa bertanya pada diri kita sendiri .. Sudahkah kita bermanfaat bagi orang lain? Manfaat apa yang bisa kita berikan bagi orang lain?

Pada akhirnya, saya ingin berterima kasih kepada Ramadan tahun ini yang sungguh memiliki banyak cerita bagi saya pribadi dan bagi negara ini juga, banyak pelajaran yang saya dapat dari semua hal yang terjadi, dan itu dengan izinNya telah memperkaya pribadi saya, semoga semangat Ramadan terus bisa saya bawa dalam keseharian saya.

Dan maafkan saya Ramadan jika saya melakukan hal - hal yang seharusnya tidak saya lakukan saat menjalani puasa dalam hari-harimu ..

Taqabbalallahu Minna Wa Minkum .. ^^







Komentar

Postingan Populer