Kelas Inspirasi Sampang 2015 - SD Pangongseyan 3

Sabtu, 12 September 2015 saya harus bangun jam 2 pagi untuk berangkat ke Sampang, Madura .. oke sebenarnya nggak bisa dibilang bangun juga sih karena lebih tepat disebut nggak tidur dan harus berangkat jam 2 pagi bersama beberapa teman yang juga kesana, ngapain?

jadi relawan Kelas Inspirasi

Ini adalah Kelas Inspirasi kedua saya setelah tahun lalu saya juga menjadi relawan Kelas Inspirasi di kota Jember. Kalau tahun lalu saya jadi relawan fotografer maka tahun ini saya diajakin buat jadi Relawan Pengajar. Kalau ada yang belum tahu mengenai kegiatan ini saya kasih penjelasan singkat, Kelas Inspirasi adalah sebuah gerakan sosial dimana para profesional memperkenalkan segala hal yang berkaitan mengenai profesi mereka kepada anak SD, mulai dari bagaimana cerita bisa mencapai profesi itu dan apa saja yang dikerjakan keseharian. Tujuan dari Kelas Inspirasi adalah membuka wawasan anak - anak mengenai berbagai profesi yang bisa mereka cita - citakan dan juga memacu semangat mereka untuk giat belajar untuk meraih apa yang menjadi impian mereka. Penggagas gerakan ini adalah seorang bapak yang sekarang mendapatkan amanah menjadi Menteri Pendidikan yaitu Anies Baswedan, yup sang penggagas Indonesia Mengajar.

Mari langsung loncat ke Hari Inspirasi dimana saya dan beberapa teman dari Surabaya harus melawan kantuk di pagi buta melintasi selat Madura untuk mencapai kota Sampang. Saya masuk ke Rombel 2 dan kebagian menjadi relawan di SD Pangongseyan 3 bersama 2 relawan pengajar lainnya yaitu Mbak Azmi yang seorang analis forensik dan Mas Yusuf yang merupakan seorang guru di sebuah sekolah di Surabaya dan juga lulusan SM3T. Itu juga ditambah oleh beberapa kawan dari TNI yang juga ikut berpartisipasi mengenalkan profesi mereka.

SD Pangongseyan 3 letaknya tidak begitu jauh dari pusat kota Sampang, hanya berjarak sekitar 15-20 menit dengan sepeda motor. Setelah melewati jalan besar kemudian memasuki sebuah jalan tanah berbatu sebentar untuk mencapai SD tersebut. Anggap saja latihan offroad hehehe. Kondisi sekolah sendiri sedang berada dalam tahap renovasi sehingga siswa kelas 1-3 harus menumpang belajar di salah satu rumah warga yang disulap menjadi ruang kelas untuk sementara waktu sampai proses renovasi selesai.




Mengajar anak SD .. saya sudah bersiap sebelumnya, menanyakan tips ke beberapa teman guru dan mencoba menyiapkan materi sebisa mungkin karena memang profesi saya akan terdengar sangat asing di telinga mereka. Segera setelah sesi pengajaran dimulai saya pun mulai merasakan bagaimana sulitnya menjadi seorang guru SD .. now i know how you feel mom (kebetulan ibu saya dulunya adalah seorang guru SD), mulai dari sulitnya mengontrol anak - anak sampai menjelaskan dengan bahasa yang mudah mereka pahami, yang lebih menantang lagi mereka banyak berkomunikasi dengan bahasa Madura yang membuat saya beberapa kali terdiam mencoba untuk memahami apa yang mereka ucapkan. Saya berusaha mendekatkan diri ke mereka sebisa mungkin, sambil berusaha menjelaskan profesi saya dengan cara yang mudah mereka pahami (tapi tetep aja susah hahahahaha).

Saya pernah membaca bahwa bagaimana sebuah lingkungan mempengaruhi tingkah laku seseorang, sebagai orang yang pernah merasakan hidup nomaden dan juga sebagai penghobi jalan - jalan saya selalu menuntut diri saya sendiri untuk memahami bumi tempat saya berpijak dan langit tempat saya bernaung. Demikian juga dengan apa yang saya hadapi di SD Pangongseyan 3.. saya mengerti bagaimana kultur Madura dan memperhatikan bagaimana lingkungan mereka tinggal tapi untuk sampai ke kejadian berikut yang membuat saya tercengang dan kepikiran sampai sekarang .. saya tidak menduga sama sekali

Di sesi tanya jawab bersama siswa kelas 5 saya melontarkan beberapa pertanyaan untuk mereka jawab dan mereka bisa mendapatkan hadiah. Pertanyaan - pertanyaan awal mampu mereka jawab dengan benar dan sampailah saya pada sebuah pertanyaan "Oke apa nama Ibu kota Indonesia?" mereka dengan semangat mengacungkan jari dan menjawab "Ibu kita Kartini paak!", Saya terdiam sesaat lalu mengulang pertanyaan "Saya ulangi pertanyaan saya ya, apa nama ibuKOTA Indonesia?" dan mereka pun menjawab dengan yakin "Iyaa paak, Ibu kita Kartiniii" dan saya pun terdiam lagi sambil menatap pada fasilitator kelas yang terbengong - bengong.
Saya berusaha menggiring jawaban mereka (saya masih berpikir mereka bercanda) "Umm kalian tahu Monas dimana?" dan mereka menjawab "Jakartaa pak!", saya tersenyum oh bagus mereka tahu Jakarta, lalu saya pun mengajukan pertanyaan "Jakarta ibukotanya apa?" dan mereka menjawab dengan semangat "Jawa Barat pak!" saya benar - benar speechless lalu bertanya lagi "Kalian yakin Jawa Barat?" mereka lalu terdiam sejenak dan kemudian berdebat lalu menjawab "Jawa Tengah pak!" "Eh bukaan Jawa Barat!" dan mereka berdebat mengenai jawaban itu yang membuat saya tercengang.
Pertanyaan kemudian saya persempit lagi "Oke anak - anak, ibu kotanya Jawa Timur apaa?" dan mereka menjawab dengan semangat "Maduraa paaak" .. di titik itu pikiran saya sudah melayang kemana - mana, saya menyadari bahwa tugas Pak Anies Baswedan memang sangat berat tapi saya tidak menyangka akan menemukan kasus seperti ini .
Berbagai pertanyaan muncul di kepala, apakah mereka tidak belajar IPS? Peta Buta? atau apakah di pelajaran PKN mereka tidak mendapat pengetahuan tentang Indonesia, apakah tidak pernah diceritakan tentang Indonesia di salah satu mata pelajaran? Saya tidak menyalahkan mereka atas ketidaktahuan mereka dan saya pun tidak punya hak untuk menyalahkan siapapun atas hal ini. Pun akan menjadi kesalahan saya apabila saya menggeneralisir masalah ini terjadi di banyak sekolah .. tapi siapapun, apabila anda guru coba tanyakan anak didik anda mengenai Indonesia atau bila anda orang tua atau kakak dari seorang anak SD cobalah tanyakan ke mereka apa yang saya tanyakan kepada anak - anak kelas 5 di SD Pangongseyan 3 itu.. Saya sendiri sedang merencanakan untuk membuat sebuah eksperimen sosial kecil - kecilan mengenai hal ini

Ada hal lain yang juga mengganggu, saat jam istirahat alih - alih beristirahat bersama para relawan lainnya saya memutuskan untuk bermain sepakbola bersama anak - anak itu .. menyenangkan tentu saja! berlarian mengejar bola bersama mereka menendang bola kesana - kemari meski nggak jelas gawangnya dimana hehe. Dalam permainan yang sangat saya sukai itu muncul pula pemandangan yang membuat saya terhenyak, bagaimana anak - anak kecil itu menendangi kaki temannya dengan semangat sambil tertawa, lalu ada juga yang memperagakan gerakan memukul yang seharusnya tidak ada di pertandingan sepakbola .. darimana mereka melihat itu? saya yakin TV .. dan liga sepakbola apa yang paling banyak adegan kekerasan seperti itu .. iya betul Liga Indonesia .. Nggak salah sih kalau kemudian Menpora melarang liga dan membekukan PSSI lha efeknya sampai ke kayak gini .. gimana mau berprestasi sepakbola Indonesia kalau generasi masa depannya saja dari kecil terbiasa dengan kekerasan? Mereka berbakat! beberapa diantara mereka bercita - cita menjadi pemain sepakbola seperti Evan Dimas atau Andik Vermansyah, tapi jika sejak kecil hal kekerasan seperti itu sudah tertanam di benak mereka entah bagaimana kedepannya ..

Mungkin cerita diatas bukan tentang keseruan atau keceriaan seperti yang banyak saya baca di kisah - kisah Kelas Inspirasi yang telah banyak dituliskan dan tersebar di dunia maya. Tapi saya harap apa yang saya tuliskan mampu membuat banyak orang mau berpikir sejenak dan kalau bisa .. bergerak melakukan sesuatu apapun itu ..

Sebagai penutup, saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar - besarnya kepada Panitia Kelas Inspirasi Sampang 2015 yang sudah memberikan kesempatan kepada saya untuk menjadi Relawan Pengajar karena saya tidak menduga bahwa hal ini justru membuka mata saya mengenai berbagai permasalahan yang terkait dengan pendidikan.. Kalian keren! Mator Sakalangkong!



Btw saya sangat menyukai kalimat penutup ini ^^

"Sa Are Ngajer, Mempenah Kanak Alajer"

Komentar

  1. Bapak, keren...!!! mau saya diajarin fotografi, pak... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. ahahaha makasih pak, ayo pulang ke jawa dulu nanti kita belajar moto bareng :D

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer