The Lifenomics : Forget The Best Practice. Believe Me It's Okay To Be Wrong & Get Hurts

Berapa banyak buku motivasi yang sudah kamu baca? atau berapa banyak kata - kata mutiara dari orang terkenal yang memotivasi kamu untuk berbuat lebih, mengejar impian, cita, cinta dan harapan? Atau berapa dari kamu yang ingin bikin startup digital karena membaca buku tentang bagaimana Steve Jobs membangun Apple, Bill Gates membangun Microsoft, atau Mark Zuckerberg mendirikan Facebook? Saking pengennya semua cara yang dituliskan dalam buku atau artikel yang kamu baca atau pidato/monolog/interview mereka tentang kehidupan mereka yang kamu lihat di internet sudah kamu praktekkan semua sampai akhirnya kamu menyadari .. ada yang salah, bahwa kamu tidak mencapai titik yang sama seperti yang orang - orang itu capai saat seusiamu .. Kamu menyadari bahwa memang semua butuh waktu tapi kamu mulai menyadari bahwa cara yang sama yang mereka lakukan ternyata tidak menjamin kamu akan menggapai prestasi yang sama

Ini adalah tentang sebuah penyesalan, saya terlambat menyadari hal ini tapi saya harap tidak ada yang mengalami hal yang sama lagi. Saya sangat buruk dalam matematika, terburuk setelah pelajaran bahasa daerah bahkan saya cenderung tidak menyukai matematika, ada 1 kejadian buruk yang saya alami yang membuat saya tertinggal dalam matematika tapi segala daya saya untuk mengejar tidaklah membuahkan hasil. Saat sekolah bagaimana cara membuat seorang anak yang tidak bisa tentang sebuah pelajaran menjadi bisa? Para guru mungkin akan memberikan bimbingan tambahan, mengajari dari awal dengan cara terbaik yang mereka tahu, orang tua akan mengirimkan sang anak ke les privat terdekat untuk membantunya memahami pelajaran tersebut, banyak juga yang bilang bahwa cara terbaik belajar adalah mengerjakan tapi sayangnya semua cara terbaik itu tidak menjamin hasil akhirnya memuaskan .. Gawatnya lagi saya bersekolah di era dimana "tidak bisa" atau "salah" itu artinya "kiamat", saya malu, orang tua saya malu, guru akan mempertanyakan kemauan belajar saya, dan beberapa teman akan memandang saya bodoh karena tidak bisa/salah mengerjakan soal yang mudah bagi mayoritas .. no tolerance for failure, there's no such things as "it's okay to be wrong".
Yang terjadi setelahnya adalah penghindaran atau kecurangan, saya melanjutkan kuliah di jurusan ekonomi yang banyak matematikanya dan harus berjuang dengan menghalalkan segala cara untuk lulus di mata kuliah yang berbau matematika terutama saat faktor keberuntungan berupa dosennya-baik-nilai-minimal-BC nggak saya dapatkan ..

Hal yang sama pun terjadi dalam hidup, dalam kisah cinta, dalam pilihan pekerjaan, dalam hal - hal remeh seperti pemilihan tempat untuk makan malam, apa yang diyakini mayoritas sebagai cara/pilihan terbaik belumlah tentu akan berakhir hal yang sama. Ayah saya baru saja pensiun dari pekerjaannya di salah satu BUMN dimana dia mengakhirinya dengan gemilang dan meninggalkan jejak sukses dalam sejarahnya mengabdi selama kurang lebih 27 tahun. Saya sempat mencoba mengikuti langkah yang sama, dengan tujuan membahagiakan orang tua, tapi yang terjadi adalah hal yang tidak terduga.. Di pertengahan jalan saya sadari bahwa itu bukan untuk saya dan kemudian saya melakukan hal terbaik yang saya bisa untuk menghentikan langkah saya disana karena jika semakin lama saya disana maka saya tahu tidak ada hal baik yang akan terjadi. Itu hanyalah sedikit contoh dari kisah saya sendiri, masih banyak contoh lain kan?
Bagaimana seseorang yang menyatakan cinta ditolak padahal dia sudah mempraktekkan cara terbaik yang diajarkan dalam hitmansystem atau bagaimana seseorang entrepreneur yang startupnya gagal total padahal sudah mempraktekkan sebuah best practice yang diajarkan oleh seorang business coach. Apakah kemudian yang bikin hitmansystem atau si business coach ini bersalah? Nggak juga .. mereka hanya mengajarkan cara terbaik tentang mengerjakan sesuatu yang pernah mereka pelajari atau alami, kesalahan bisa dituduhkan jika mereka menjamin 100 % kesuksesan yang sama apabila mempraktekkan cara mereka.

Jadi apakah saya menyarankan untuk tidak mendengarkan orang lain? Tidak .. Saya hanya ingin mengingatkan bahwa kalau anda kejatuhan apel saat anda duduk tidak akan membuat anda menemukan inspirasi sepeti Isaac Newton, memutuskan untuk keluar dari Kampus tidak akan membuat anda serta merta bisa membangun bisnis besar seperti Steve Jobs atau Hendy Setiono, mempunyai tampang oke dan bakat bermusik seperti John Mayer tidak serta merta akan membuat kamu mampu menaklukkan hati wanita yang kamu cintai (Taylor Swift misalnya). Bahwa membahagiakan orang tua itu bukan berarti mengikuti semua mau mereka, tapi menunjukkan bahwa kamu bisa berjalan dengan kakimu sendiri, bahwa luka yang kamu peroleh dari setiap usaha yang kamu lakukan tidak lagi membuatmu menangis seperti saat masih kecil dulu. Bahwa dalam setiap apa yang kamu lakukan ada keinginan yang kuat untuk berhasil, bahwa setiap apa yang tidak membunuhmu hanya membuatmu semakin kuat. Mendengarkan pendapat atau nasihat orang lain itu baik tapi pada akhirnya harus kita sendirilah yang memilih apa yang mau kita lakukan, jalan yang kita pilih untuk mampu bertahan hidup dan menjalaninya, nggak usah mempedulikan kata - kata "yakin nih?", "enakan gini lho", "mending lewat sini". dll

Belum pernah ada yang menuliskan kisah kegagalan seseorang yang sudah sukses secara detail, belum pernah juga ada yang menceritakan tentang perjuangan orang - orang yang dilabeli 'gagal'. Kita hidup di dunia yang mendorong dan sedikit 'memaksa' kita untuk sukses sesuai sebuah standard yang tidak tertulis.. padahal kita tahu bersama bahwa bagaimana orang mendefinisikan kesuksesan berbeda satu dengan yang lainnya, definisi saya tentang sukses tentu berbeda dengan definisimu, cara kita menggapainya pun berbeda ..

Saya pun tidak akan memaksa kamu untuk mengikuti apa yang sudah saya tulis, jika kamu memilih untuk berjalan menghindari luka maka lakukan, jika kamu memutuskan untuk mengikuti cara terbaik yang sudah diajarkan oleh orang - orang disekelilingmu atau oleh mereka yang kamu kagumi maka lakukan .. Jika nanti-suatu saat-entah kapan kamu jatuh dan terluka kamu juga tidak perlu berkata atau bahkan berpikir "iya apa yang kamu tulis benar" karena jalan hidupmu, apa yang kamu lakukan, kamu sendiri yang menentukan .. saya tidak akan tertawa dan akan selalu siap untuk menampung semua cerita dan tumpahan emosi serta air mata.

When things fall apart, put your hand on your heart, exhale and say
"All izz Well...."

-3 Idiots-




Komentar

  1. 1) baca tulisan ini kayak ngeliat orang nuding2..
    2) ada beberapa yg kayanya mau cerita diri sendiri tapi bukan sedikit lagi tapi cuman se-encrit.. >.<

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1) maapkeun mbak :D
      2) iya seencrit aja jangan banyak - banyak :))

      matur nuwun mbak ine :D

      Hapus
  2. udah pernah baca ini? >> https://www.theguardian.com/education/2016/apr/30/cv-of-failures-princeton-professor-publishes-resume-of-his-career-lows
    ada pdf-nya juga yang dia sebut CV of failures. I think I have to make one. Kalau aku sih prinsipnya selama masih muda, habiskan jatah gagalmu. Tapi juga kudu hati-hati dan introspeksi, ada beberapa kesalahan yang sangat bisa dihindari kok. Hope it helps :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sudah dan sudah buat kok, aku mau kirim ke sebuah perusahaan nanti :))

      thank you prima hehe

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer