Menghargai Kisah Yang Berbeda : Refleksi Pribadi sebagai Makhluk Petualang.

Saya tidak terlalu ingin menulis tentang perjalanan, karena saya takut kalau ditanyain "udah kemana aja bro?" saya nggak bisa memberikan jawaban yang memuaskan. Kalau saya jawab "oh paling jauh sih ke Madagaskar" nanti disangka sombong, tapi kalau jawabnya "ah ya deket - deket sini aja bro palingan Jogja atau Bandung" nanti malah diceramahin "yah cuma disitu - situ doang, dunia luas bro jangan sampai kurang piknik"ah well .. urip - uripku kok ..

Tergelitik tangan ini kala membaca tulisan dari seorang teman mengenai Slow Travel - Checklist Travel, dia menyampaikan poin - poin yang bagus dalam tulisannya tapi bukan berarti tanpa minus karena apa yang dia tulis akan ditangkap seperti pengkotakan jenis - jenis pejalan. Seperti biasa di era sekarang ini yang paling menarik dari sebuah tulisan di blog atau website adalah kolom komentarnya, ada yang pro dan ada pula yang kontra, ada yang menyampaikan dengan bahasa yang bijak namun ada pula yang menggunakan kalimat yang ofensif. Tidaklah ada yang salah dalam menyampaikan pendapat apalagi jika hal yang dikomentari tersebut dekat dengan diri dan hati. Saya menganggap teman saya itu menulis untuk mengingatkan tentang menikmati sebuah perjalanan.

Saya mencoba merefleksikan kembali tentang diri saya sebagai seorang manusia, sebagai makhluk sosial, juga sebagai seorang petualang. Awal mula saya jatuh cinta pada petualangan bukanlah karena foto - foto dari akun sosmed traveling terkenal, atau karena saat sekolah-kuliah saya ikut Pencinta Alam (nggak ikut malahan), bukan pula karena film - film atau komik yang memvisualisasikan dengan baik sebuah perjalanan dan penjelajahan seperti kisah Doraemon Petualangan atau Before Sunrise-Sunset-Midnightnya Ethan Hawke dan Julie Delpy. Saya menjadi petualang karena sedari kecil tanpa orang tua sadari mereka mendidik untuk menjadi itu, dengan pekerjaan yang berpindah - pindah lokasi membuat saya sudah menjejakkan kaki dari ujung barat hingga timur Indonesia dalam usia yang bahkan belum masuk masa pubertas kala itu. Tanpa saya sadari seiring bertambahnya usia saya semakin sering pergi ke berbagai tempat, sendirian .. awalnya saya menganggap itu hanyalah untuk kesenangan saya, bisa main kesana - kemari, mencoba berbagai kuliner yang lezat, berinteraksi dengan orang yang berbicara dengan bahasa yang tidak saya pahami, mengunjungi tempat - tempat wisata terkenal, apalagi sempat pula melakukannya demi cinta .. bersama orang yang saat itu adalah dunia saya .. Semuanya menjadi sebuah cerita menarik yang bisa saya sampaikan ke anak cucu saya kelak "nak, dulu bapakmu ini pernah pergi traveling sama pacar, tapi setelah itu bapak putus" cerita yang bagus bukan?

Somewhere in Indonesia

Menghargai orang lain adalah sebuah nilai luhur universal yang saya temui kemanapun saya pergi, menghormati yang lebih tua, bersikap bijak pada yang lebih muda. Saya selalu percaya bahwa setiap orang meski melaju di jalur yang sama, menuju destinasi yang sama tetapi masing - masing akan menuliskan cerita yang berbeda. Sejauh apapun kita pergi, selama apapun waktu yang kita habiskan di sebuah tempat, selalu ada cerita seru yang bisa dibagikan. Karena itu saya suka mendengarkan kisah perjalanan teman - teman saya, meski destinasinya sudah pernah saya datangi tapi apa yang disampaikan jelas berbeda. Itu memperkaya saya dengan informasi yang mungkin suatu saat akan saya butuhkan. Sama halnya seperti 2 orang fotografer yang sama - sama bertugas di sebuah event, obyek foto mereka mungkin sama tetapi cerita yang mereka sampaikan lewat hasil jepretan mereka tentulah berbeda. Being different is not a crime, it's just complicated because you live here in Indonesia.

Bukan hak saya untuk menjustifikasi perjalanan seseorang karena ya itu tadi .. ceritanya berbeda, kecuali jika yang dilakukan adalah merusak alam dan lingkungan destinasi, maka mari kita ngobrol enak sambil ngopi diatas ring tinju.

Here I sit halfway to somewhere
Thinking about what's in front of me and what I left behind
On my own, supposed to be so easy
Is this what I've been after
Or have I lost my mind?
Maybe this is my chance and it's coming to take me away, yeah

If I should stumble on my moment in time,
How will I know?
If the story's written on my face, does it show?
Am I strong enough to walk on water
Smart enough to come in out of the rain?
Or am I a fool going where the wind blows?


Goin' Where The Wind Blows - Mr Big

Komentar

  1. kok... berasa mellow ya bacanya... *cheer up

    BalasHapus
    Balasan
    1. ahahahaha cheer up mbak! all izz well ^^

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer