A Beautiful Goodbye



Saya bukan seseorang yang suka merayakan ulang tahun, nggak pernah juga mengharapkan sesuatu yang spesial di hari ulang tahun. Yet today, on my 29th birthday i make wishes .. i'll tell you what they are in the end of this story ..

Saya tumbuh dengan genetika dari 2 keluarga yang sangat berbeda. Dari keluarga papa berisi pekerja keras, dari mbah kung, papa, dan om - om semuanya adalah pekerja. Sementara dari keluarga mama terdiri atas orang - orang berhati lapang, murah senyum dan banyak yang bekerja sebagai guru. Papa saya seorang mantan bankir beliau baru saja pensiun tahun ini, adik keduanya sekarang berstatus sebagai GM di sebuah BUMN yang bergerak di bidang pembuatan alat berat, adik ketiganya mengikuti jejak papa sebagai bankir. Alm. mbah kung dari keluarga papa adalah seorang yang lebih istimewa lagi, papa selalu bercerita bagaimana multitalentanya mbah kung yang selain bekerja di bank juga seorang ketua orkes musik dan juga manajer klub sepakbola. Perpaduan karakter ini mau tidak mau menurun ke saya dan adik - adik saya dengan versi yang lebih modern tentunya. Namun seperti lazimnya apapun di dunia ini ada sebuah hal yang disebut anomali dan dalam keluarga ini .. itu saya.

Pada akhir tahun 2015 kemarin saya terlibat dalam sebuah hal yang memberi sebuah perspektif baru dalam hidup saya. Butuh waktu hampir setahun untuk berproses dan meyakinkan diri saya sendiri bahwa memang hal ini bisa dilakukan, bahwa hal inilah yang harus saya kejar untuk wujudkan. Untuk banyak orang mungkin ini adalah hal yang mereka sebut "Tidak Mungkin" tapi pertemuan saya dengan berbagai macam orang, ratusan percakapan yang terjalin serta ide yang terdiskusikan membuat saya sampai pada titik yang saya sebut dengan "Keyakinan". Saya juga tidak akan mendikotomikan hal ini pada hal semacam "passion", bukan ini bukan passion, ini seharusnya adalah kewajiban dan tanggung jawab bagi setiap manusia untuk membuat lingkungannya menjadi tempat yang lebih baik, untuk mewariskan sesuatu yang indah bukannya meninggalkan masalah bagi generasi masa depan. Saya mengambil tanggung jawab itu dan beruntungnya saya tidak sendirian.

Sekarang mari masuk ke bagian komedinya ..
Rasanya sudah kenyang sama desakan buat segera nikah dari orang tua
Kalo bilang jomblo ntar pasti dicariin dan dijodohin
Kalo bilang "lagi patah hati" pasti dibilangin obatnya ya jatuh cinta lagi
Sayangnya jatuh cinta itu tidak semudah lagu - lagunya Rhoma Irama dan Rama Aiphama
Banyak orang bilang kalau jodoh itu adalah cerminan diri kita sendiri
Saya sih percaya soalnya saat bercermin terpampang sosok Chelsea Islan disana .. dalam bentuk poster yang saya tempel di cermin itu
Nyatanya memang belum ada wanita yang cukup gila untuk mau (dan mampu) menghabiskan waktu bersama orang yang bisa bikin hidupnya jungkir balik macam saya
Dan nyatanya lagi belum ada wanita yang mampu membuat saya jatuh cinta karena dia melakukan sesuatu benar - benar dari hatinya .. most of them .. just do anything to live .. nothing wrong with it tapi saya lebih memilih wanita yang terlihat bersinar saat melakukan sesuatu yang dilakukannya
okay i want a traditional dancer as my wife
okay to be exact .. i want Chelsea Islan can do traditional dance and i want her to be my wife *langsung jadi target buruan fansnya Chelsea Islan
*dengan banyaknya nama Chelsea Islan tertulis disini apakah Chelsea Islan akan baca blog ini saat dia googling namanya sendiri? entahlah .. semoga .. eh jangan ding .. bisa malu saya ..

Umur saya 29 dan saya masih bisa bercanda, rasanya masih bisa saya untuk bersyukur atas hidup yang saya jalani. Tapi umur ini juga mengingatkan bahwa saya semakin rentan, bahwa mati itu nggak tau kapan bakal datangnya. Apakah saya sudah memanfaatkan 29 tahun pemberian tuhan ini dengan optimal? Berapa tahun yang sudah saya sia - siakan? Berapa ribu hari? Berapa juta menit? Dan berapa yang sudah saya manfaatkan dengan benar?. Hidup menghadirkan banyak pertanyaan di benak saya saat terbangun dari tidur pagi ini.
Apakah saya masih akan hidup hari ini?
Apakah saya masih akan hidup sampai 30 tahun nanti?
Bagaimana saya akan diingat saat saya mati?
Berapa banyak orang yang akan mengantar kepergian saya nanti?
Apa yang sudah saya tinggalkan untuk mereka yang saya sayangi?
Sudahkah saya membuatnya? Apa bentuknya? Bagaimana rupanya?
Apakah saya sudah menjadi sebaik - baiknya manusia? Yang bermanfaat bagi sesamanya?
Jika saya belum menjadi seperti itu akankah masih ada waktu untuk saya menjadi sebaik - baiknya manusia?
Pertanyaan - pertanyaan itu mengantarkan saya kepada doa dan harapan yang saya panjatkan ..
1. Saya berharap diberikan cukup waktu untuk menjadi versi sebaik - baiknya dari diri ini
2. Saya berharap diberikan pikiran yang tidak berhenti menghasilkan ide brilian
3. Saya berharap diberikan cukup kemampuan untuk mengemban tanggung jawab yang saya ambil
3. Saya memohon raga yang tak lelah untuk mewujudkan impian menjadi kenyataan
4. Saya memohon jiwa yang tak menyerah meski diterjang kegagalan demi kegagalan
5. Saya memohon hadirnya teman hidup yang dapat meyakinkan hati bahwa saya tidak sendiri

Semua doa dan harapan itu adalah tentang 2 hal .. bahwa jika waktunyan tiba saya ingin meninggalkan sebuah legacy yang membuat hidup orang - orang yang saya peduli dan sayangi menjadi lebih baik .. dan saat selamat tinggal harus diucapkan maka saya ingin itu menjadi sebuah selamat tinggal yang indah ..

Selamat Ulang Tahun Dunia .. terima kasih sudah menampung saya selama 29 tahun ini dan mohon bantuan (dan kesabarannya) untuk kedepannya

Komentar

  1. selamat ulang tahun sahabat......... gw aminkan doa-doa loe yah.. semangat

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer