Surat Untuk Anak Dari Bapaknya Mengenai Full Day School eh atau Five Days School? Ya Itulah ..
Bagaimana kabarmu nak? Semoga kamu baik – baik saja disana.
Bapak disini selalu mendoakan yang terbaik buat kamu. Ya selain cuma bisa
menyapa kamu lewat video call, bapak juga sesekali ingin menulis surat buat
kamu, seperti yang dulu sering bapak lakukan untuk mengambil hati ibu kamu.
Semoga dengan surat ini juga hati kamu dan hati bapak tetap dekat. Minggu –
minggu ini mungkin bapak nggak bisa video call-an sama kamu, maklum di Amazon
sinyal internet hilang.
Nak, bapak diberitahu ibu kamu tentang kebijakan baru
menteri pendidikan itu, yang katanya kamu dan teman – temanmu yang lain
se-Indonesia akan bersekolah selama 5 hari dalam seminggu dari pagi sampai
sore, kemudian diliburkan Sabtu dan Minggunya. Waktu bapak denger itu bapak
langsung bingung, ini kalian sebenarnya sekolah atau bekerja? Mending kalau
dibayar, ini kan kita juga yang bayar ke mereka. Ada – ada saja.
Jaman bapak sekolah dulu, biasa saja sebenarnya. Masuk jam 7
pagi, pulang jam 1, lanjut kemudian tidur siang, main bola sama temen di
lapangan kelurahan terus maghribnya ngaji di langgar dekat rumah mbahmu. Waktu
itu ya begitu itu kerjaan bapak sehari – hari, paling ditambahi les bahasa
Inggris 2 kali dalam seminggu, yang bapak sama sekali nggak berkeberatan untuk
lakukan karena di tempat les ada gebetan bapak. Itu Tante Silvia yang sering
bikin mama kamu ngamuk – ngamuk nggak jelas.
Nak, bapak dan mama kamu selalu mendorong kamu dan adikmu
untuk terus belajar banyak hal, membaca banyak buku, tapi bapak tidak pernah
memaksakan kamu harus mempelajari apa, bapak bebaskan kamu memilih dan kemudian
bapak juga akan ikut belajar supaya kalau suatu waktu kamu nanya bapak nggak
perlu googling untuk mencari jawabannya. Itulah kenapa bapak selalu bisa
menjawab pertanyaan kamu, bukan karena bapak pinter tapi karena bapak juga
belajar. Bedanya kamu belajar untuk diri kamu sendiri, sementara bapak belajar
buat kamu.
Kamu mungkin sudah dengar dari mama betapa badungnya bapakmu
ini waktu sekolah dulu, yang namanya bolos dan masuk ruang BK itu sudah jadi
santapan sehari – hari. Belum hukuman pukul rotan dari kakekmu yang selalu
marah karena kelakuan bapak. Tapi di akhir tahun beliau tidak pernah lagi marah
karena setiap bapak menyodorkan rapot selalu nilai bapak bagus. Jujur saja
sebagian bapak memang usaha sendiri tapi ada juga yang dari hasil nyontek,
karena seperti yang kamu tahu bapak tidak suka pelajaran yang ada angkanya.
Kita sama – sama tahu kamu suka banget sepakbola, juga suka banget ngerakit Gundam, kamu pun suka bermain musik meski kita juga sama – sama tahu membedakan Do dan Sol saja kamu masih susah. Tenang saja, bapak tidak akan marah, semuanya butuh proses dan bapak akan bersabar menunggu kamu bisa. Saran bapak coba dengarkan lagunya Nirvana yang The Man Who Sold The World atau Kuburan Band yang Lupa Lupa Ingat. Kamu bisa belajar mengenai chord dan tangga nada lewat dua lagu itu. Kalau masih susah juga nanti pas bapak pulang langsung bapak ajarin. Gini – gini bapakmu dulu adalah seorang gitaris handal di sekolah. Saking handalnya bapak sering dipercaya main bass, soalnya nggak ada yang mau main bass.. entah kenapa..
Nak, bapak tidak akan marah jika suatu saat ada panggilan
dari BK untuk orang tua karena kamu sering bolos sekolah, atau tertidur saat
jam pelajaran, bapak mengerti bahwa waktu efektif belajar di sekolah paling
cuma 4-5 jam. Sekolah 8 jam kok malah bapak yakin yang kepakai buat benar –
benar belajar paling cuma 2-3 jam, mending kamu bolos dan bikin karya diluar
daripada kamu ketiduran di kelas ya kan? Bapak juga akan mengerti kalau kamu
kemudian menolak belajar dan tidak bahagia karena waktu mainmu bersama teman –
teman berkurang drastis. Kamu akan sampai rumah larut malam karena juga harus
berjibaku dengan kemacetan seperti orang – orang kantoran. Sedangkan setiap
akhir pekan adalah waktu bersama keluarga, Sabtu Bersama Bapak.. Mungkin dalam
tempo beberapa tahun akan berganti Sabtu Bersama Pacar, kemudian berganti lagi
jadi Sabtu Bersama Kenangan Bersama Mantan..
Sungguh kalau kemudian kamu memilih untuk berhenti sekolah
pun bapak akan mengerti, kalau itu terjadi bapak akan memasukkanmu ke pondok
pesantren atau sekalian saja kamu bapak kirim buat berguru KungFu di Kuil
Shaolin. Karena bagaimanapun kamu butuh bekal untuk mengarungi kehidupan dan
bekal itu berupa ilmu .. Memang tidak selamanya ilmu bisa didapat di sekolahan
tapi jangan batasi pikiranmu bahwa Sekolah itu ya bentuknya seperti yang kamu
tahu, Kuil Shaolin itu juga sekolah, Pondok pesantren itu juga sekolah, bahkan
padepokan Aa Gatot Brajamusti itu juga sekolah .. meski salah kaprah ..
Nak, kayaknya demikian dulu surat dari bapak.. Kita akan
bertemu dalam hitungan minggu karena sepertinya proyek bapak akan segera
selesai. Pada saat itu kita akan ngobrol lebih banyak lagi. Doakan bapak tidak
malah dikirim ke Kongo untuk memfoto spesies Dinosaurus yang katanya ditemukan
disana.
Salam Sayang,
Bapakmu
Komentar
Posting Komentar