Bersyukur, Menemukan Kedamaian Dengan Perbuatan

Seminggu terakhir ada beberapa hal terkait agama yang saya pikirkan dan sempat tanyakan ke beberapa orang mengenai beberapa hal terkait dengan agama. Saya ingin mengerti tentang pilihan dan kenapa melakukan..

Beberapa minggu yang lalu saya melihat sebuah video di youtube mengenai Barry, rapper dari band Saint Loco yang berpindah agama menjadi Islam. Dalam interview tersebut dia mengatakan bahwa apa yang dilakukannya karena mencari sebuah ketenangan, dan yang dirasakannya sejak memeluk Islam adalah kedamaian, dia bahkan bisa hidup lebih baik, berhenti memakai narkotik hingga bisa tidur lebih nyenyak, hidupnya menjadi lebih teratur dan bahagia. Jawaban - jawaban dia membuat saya tersenyum, buat saya ya memang seperti itu Islam .. kedamaian ..

Lalu beberapa hari yang lalu saya mendapati seorang teman yang memposting fotonya mengenakan jilbab, saya tidak terkejut sebenarnya tetapi lebih ke tertegun karena keberanian dia untuk melakukan itu, saya bukannya anti dengan cewek berjilbab, sama sekali tidak tapi terkadang ada kejadian yang membuat saya bertanya - tanya "elu serius nggak sih berjilbab?" dan dalam situasi teman saya ini yang jadi pertanyaan saya adalah "dia kan tomboy, seriusan nih?". Saya punya pandangan bahwa kalau memutuskan untuk berjilbab maka perilaku pun harus berjilbab, bukan semerta - merta jadi feminim atau agamis tapi lebih ke jadi pribadi yang lebih bisa ngontrol diri (ini akan saya bahas di paragraf selanjutnya kok karena ada jawaban dari teman saya yang lain atas pandangan saya ini). Nah jawaban teman saya yang baru berjilbab ini mengenai kenapa dia memutuskan untuk melakukan itu adalah ini

"
Am 30 YO kak...i need to make a breakthrough in my life. Kerjaan udh dilancarin bgt,kehidupan pribadi juga krasa bgt dijagain sama Tuhan. So yeah....i need to back to Him. Gak sengaja bgt juga kok beberapa bulan terakhir baca2nya artikel ttg wajibnya hijab.trs parno sendiri sama dosanya so here i am"


Kembali ke Tuhan .. itu cara dia bersyukur untuk semua hal yang terjadi dalam hidupnya .. dan jawaban itu nggak bisa dibantah .. itu jawaban yang buat saya pribadi adalah jawaban jujur, memang ada poin "parno sama dosa" tapi sepertinya itu lebih sebagai penguat keyakinan, karena alasan utamanya ya itu tadi .. "i need to back to Him".

Lalu saya kemudian sempat ngobrol dengan seorang teman, dia adalah peserta World Muslimah Award, topik obrolan sama tentang hijab (btw kok saya lebih sreg jilbab ya? soalnya sepengetahuan saya hijab sendiri kalau dalam pengartian sebenarnya bukan berarti penutup kepala :| jadi kalau saya nulis gonta ganti hijab atau jibab harap dimaklumi ya, esensinya sama kok tentang benda yang sama) dan ini jawaban teman saya itu tentang kenapa dia berhijab

"From what I've learned for all this time, wearing hijab is a compulsory for us and we shouldn't be questioning it. It is same with us wearing any other kind of clothes. We never think why we should wear this kind of clothes, or some certain kind of clothes. We just think we need to wear proper clothes. That's it." 
(Btw you can google this and find out who she is)

 Nah obrolan ini berlanjut di whatsapp tentang perilaku yang saya sudah bahas diatas, dia sendiri tidak setuju kalau perilaku dikaitkan dengan pilihan berhijab atau tidak karena menurut dia berhijab atau tidak kita sudah semestinya bersikap baik terhadap orang lain. Sampai titik ini saya sadar bahwa ada yang salah dengan pandangan saya selama ini tentang "bahwa kalo berjilbab itu berarti sikapnya harus baik" karena memang tidak ada kaitannya, mau berjilbab atau tidak yang namanya berbuat baik adalah sebuah keharusan, dan berjilbab memang adalah salah satu cara untuk bisa jadi lebih baik tapi bukan berarti harus berubah sikap drastis seketika setelah memutuskan berjilbab.

Hal - hal diatas membuat saya bertanya, apakah selama ini saya kurang bersyukur dan apakah selama ini cara bersyukur saya salah? mereka diatas bersyukur dengan perbuatan tidak sekedar berucap Alhamdulillah tapi melakukan suatu hal sebagai bentuk perwujudan syukur itu sendiri dan itu semua tidak menghalangi mereka menjadi dirinya sendiri, Barry masih di Saint Loco dan masih menghentak dengan Hip Rocknya, teman saya yang pertama masih menjadi salah satu penyiar radio terkece di kotanya, dan teman saya yang kedua siap menjalankan sebuah misi sosialnya yang keren.. 

dan buat saya sendiri, saya masih harus menemukan jawaban atas pertanyaan saya yang ada di paragraf terakhir .. tapi paling tidak sekarang saya mengerti bahwa ini bukan sekedar tentang apa yang saya katakan tapi juga tentang apa yang saya lakukan ..
 


Komentar

Postingan Populer