Bagaimana Seharusnya Kita Merayakan #WorldBicycleDay (#HariBersepedaDunia) ?


Kira - kira 1 bulan yang lalu linimasa twitter saya ramai dengan sebuah berita positif. Berbagai komunitas sepeda, pesepeda, NGO yang bergerak di bidang lingkungan, dll memposting sebuah tagar yang sama yaitu #WorldBicycleDay. Saya pun penasaran sehingga mencari tahu ada apa ini sebenarnya dan menemukan bahwa United Nations akan menetapkan tanggal 3 Juni sebagai #WorldBicycleDay atau dalam bahasa Indonesia #HariBersepedaDunia / #HariBersepedaSedunia (Sepertinya saya harus tanya sama Kak Ivan Lanin untuk mencari tahu translasi yang paling tepat).

Sumber : Twitter @UN

Sejak kira - kira seminggu yang lalu publik (sepeda) sudah mulai heboh tentang apa dan bagaimana seharusnya #WorldBicycleDay dirayakan. Apakah dengan melakukan Critical Mass? Night Ride? Membuat acara bersepeda bersama seharian? Balap sepeda? Banyak komunitas sedunia bergerak bersama. Di Indonesia, kegiatan ini digawangi oleh B2W (Bike To Work) Indonesia yang bersama - sama dengan rekan - rekan dari KOSTI mengadakan Tweed Ride serempak di beberapa kota.

Sumber : Twitter @B2WIndonesia


Hari ini 3 Juni 2018 sejak pagi foto - foto masyarakat seluruh dunia yang merayakan #WorldBicycleDay membanjiri linimasa media sosial saya khususnya Twitter. Senang melihat berbagai wajah bahagia mengayuh sepeda bersama - sama, dari berbagai suku, ras, bangsa, agama bercampur baur menjadi satu diatas jalanan yang sama di berbagai belahan dunia. Tapi selain kesenangan juga ada pertanyaan muncul dalam benak, "Sebenarnya #WorldBicycleDay ini buat siapa dan bagaimana harusnya kita merayakannya?"

Jika merujuk pada tuntutan dari World Cycling Alliance kepada United Nations mengenai pentingnya #WorldBicycleDay maka seharusnya #WorldBicycleDay ditujukan untuk mereka - mereka yang secara rutin bersepeda harian dari rumah ke kantor/sekolah/pasar/tempat beraktivitas lainnya, #WorldBicycleDay ada untuk mereka - mereka yang memilih hidup dengan bersepeda. Karena tujuan dari #WorldBicycleDay adalah untuk "menyenggol" pemerintah kota dan negara di seluruh dunia untuk lebih serius menanggapi isu mobilitas dan transportasi publik dengan mengingatkan bahwa sejatinya jalanan yang ada adalah milik siapapun yang berhak menggunakannya dan didalamnya termasuk "Pesepeda". Di Indonesia sendiri Pesepeda seharusnya berada di Puncak Piramida pengguna jalanan setelah pejalan kaki jika mengacu pada UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN. Beberapa pasal yang bisa jadi acuan diantaranya Pasal 25 Ayat 1, Pasal 45 Ayat 1, Pasal 62 Ayat 1, serta Pasal 106 Ayat 2 yang secara tegas berbunyi "Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib mengutamakan keselamatan Pejalan Kaki dan pesepeda."

Jika mengacu pada hal - hal tersebut diatas maka #WorldBicycleDay merupakan milik warga yang bersepeda dan kota yang ingin/sedang/sudah menjadi kota yang nyaman untuk bersepeda atau bahkan menjadikan sepeda sebagai moda mobilitas utama warganya (Seperti kota - kota di Belanda dan Denmark). #WorldBicycleDay bukan milik mereka yang bersepeda dengan pakaian serba ketat dengan kecepatan tinggi dan dengan arogan sering membahayakan pengguna jalan lainnya dengan cara mereka bersepeda. Di Indonesia, khususnya di Surabaya sendiri bersepeda belumlah menjadi sebuah pilihan moda transportasi utama warganya, ada memang yang dengan sadar memilih untuk bersepeda setiap harinya namun tidak sedikit juga yang hanya menganggapnya sebagai sebuah hobi atau sarana olahraga. Bahkan jika kita perhatikan dengan seksama belum banyak (mungkin malah belum ada) yang secara serius menyediakan fasilitas infrastruktur yang layak, aman dan nyaman bagi warganya yang menggunakan sepeda sebagai moda transportasi harian seperti banyak kota lain di dunia.

Pesepeda berkumpul di Jalanan Kota Surabaya

Merayakan atau tidak merayakan itu adalah pilihan, jika sudah setiap hari bersepeda rasanya merayakannya pun hanya akan jadi sebuah rutinitas biasa. Adanya hari ini tidak akan dengan cepat merubah situasi tapi setidaknya dengan adanya #WorldBicycleDay maka menjadi pengingat yang baik bahwa bersepeda adalah sebuah pilihan moda transportasi yang logis ditengah makin padatnya jalanan dengan kendaraan - kendaraan bermotor yang menimbulkan kemacetan entah dengan ruang yang dimakan ataupun dengan cara berkendara. Karena itu saya rasa cara terbaik merayakan hari ini adalah mulai meniatkan diri dengan menjadi seorang yang bersepeda dengan penuh tanggung jawab (Responsible Cycling) dan menyadari bahwa dijalan kita berbagi jalanan dengan pengguna jalan lain sehingga keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Jangan sampai hak - hak kita yang sudah diatur dalam perundang-undanganan menjadikan diri kita acuh dan tidak mempedulikan keselamatan diri sendiri serta orang lain saat berkendara.

Semua alasan tentang pentingnya bersepeda sudah dikemukakan, mulai terkait solusi transportasi dan lingkungan, alasan sosio-politik-demokratis, alasan ekonomi, hingga alasan psikologis kemanusiaan pun sudah dibuktikan lewat penelitian - penelitian sehingga pembuktiannya pun sudah tidak perlu diragukan. Jadi apakah kamu masih enggan untuk bersepeda?


Teman - teman SubCyclist di Surabaya yang rutin mengajak bersepeda bersama setiap bulannya


Selamat Hari Bersepeda Dunia!
Happy 1st Ever #WorldBicycleDay!
Yuk bersepeda!

Komentar

Postingan Populer